MODEL PEMBELAJARAN KHUSUS SAINS
MODEL
PEMBELAJARAN KHUSUS SAINS
A.
PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN
Metode
pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode
pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi
pembelajaran. Model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada
strategi, metode atau prosedur pembelajaran. Istilah model pembelajaran mempunyai
4 ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode pembelajaran :
1. Rasional teoritis yang logis yang disusun
oleh pendidik.
2. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai
3. Langkah-langkah mengajar yang
duperlukan agar model pembelajaran dapat dilaksanakan secara optimal.
4 4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar
tujuan pembelajaran dapat dicapai.
jika
digambarkan dalam diagram venn.
Bruce Joyce dan Marsha Weil (dalam Dedi
Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok
model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan
informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah
laku.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun
tentang Standar Proses, model pembelajaran yang diutamakan dalam implementasi
Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran Inkuiri (Inquiry Based Learning),
model pembelajaran Discovery (Discovery Learning), model pembelajaran
berbasis projek (Project Based Learning), dan model pembelajaran
berbasis permasalahan (Problem Based Learning).
Untuk menentukan model pembelajaran yang akan
dilaksanakan dapat mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Kesesuaian model pembelajaran dengan
kompetensi sikap pada KI-1 dan KI-2 serta kompetensi pengetahuan dan
keterampilan sesuai dengan KD-3 dan/atau KD-4.
2. Kesesuaian model pembelajaran dengan
karakteristik KD-1 (jika ada) dan KD-2 yang dapat mengembangkan kompetensi
sikap, dan kesesuaian materi pembelajaran dengan tuntutan KD-3 dan KD-4 untuk
memgembangkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan.
3. Penggunaan pendekatan saintifik yang
mengembangkan pengalaman belajar peserta didik melalui kegiatan mengamati (observing),
menanya (questioning), mencoba/mengumpulkan informasi (experimenting/
collecting information), mengasosiasi/menalar (assosiating), dan
mengomunikasikan (communicating).
B.
MODEL-MODEL
PEMBELAJARAN SAINS
1. Model
Inquiry Learning
Model pembelajaran Inkuiri biasanya lebih
cocok digunakan pada pembelajaran matematika, tetapi mata pelajaran lainpun
dapat menggunakan model tersebut asal sesuai dengan karakteristik KD atau
materi pembelajarannya. Langkah-langkah dalam model inkuiri terdiri atas:
a.
Observasi/Mengamati berbagi fenomena alam.
Kegiatan ini memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik bagaimana
mengamati berbagai fakta atau fenomena dalam mata pelajaran tertentu.
b.
Mengajukan pertanyaan tentang fenomana yang
dihadapi. Tahapan ini melatih peserta didik untuk mengeksplorasi fenomena
melalui kegiatan menanya baik terhadap guru, teman, atau melalui sumber yang
lain.
c.
Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban.
Pada tahapan ini peserta didik dapat mengasosiasi atau melakukan penalaran
terhadap kemungkinan jawaban dari pertanyaan yang diajukan.
d.
Mengumpulkan data yang terakait dengan dugaan
atau pertanyaan yang diajukan, sehingga pada kegiatan tersebut peserta didik
dapat memprediksi dugaan atau yang paling tepat sebagai dasar untuk merumuskan
suatu kesimpulan.
e.
Merumuskan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan
data yang telah diolah atau dianalisis, sehingga peserta didik dapat
mempresentasikan atau menyajikan hasil temuannya.
2. Model
Discovery Learning.
Langkah-langkahnya
a. Stimulation
(memberi stimulus). Pada kegiatan ini guru memberikan stimulan, dapat berupa
bacaan, atau gambar, atau situasi, sesuai dengan materi pembelajaran/topik/tema
yang akan dibahas, sehingga peserta didik mendapat pengalaman belajar mengamati
pengetahuan konseptual melalui kegiatan membaca, mengamati situasi atau melihat
gambar.
b. Problem
Statement (mengidentifikasi masalah). Dari tahapan tersebut, peserta didik
diharuskan menemukan permasalahan apa saja yang dihadapi, sehingga pada
kegiatan ini peserta didik diberikan pengalaman untuk menanya, mencari
informasi, dan merumuskan masalah.
c. Data
Collecting (mengumpulkan data). Pada tahapan ini peserta didik diberikan
pengalaman mencari dan mengumpulkan data/informasi yang dapat digunakan untuk
menemukan solusi pemecahan masalah yang dihadapi. Kegiatan ini juga akan
melatih ketelitian, akurasi, dan kejujuran, serta membiasakan peserta didik
untuk mencari atau merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah, jika satu
alternatif mengalami kegagalan.
d. Data
Processing (mengolah data). Kegiatan mengolah data akan melatih peserta didik
untuk mencoba dan mengeksplorasi kemampuan pengetahuan konseptualnya untuk
diaplikasikan pada kehidupan nyata, sehingga kegiatan ini juga akan melatih
keterampilan berfikir logis dan aplikatif.
e. Verification
(memferifikasi). Tahapan ini mengarahkan peserta didik untuk mengecek kebenaran
atau keabsahan hasil pengolahan data, melalui berbagai kegiatan, antara lain
bertanya kepada teman, berdiskkusi, atau mencari sumber yang relevan baik dari
buku atau media, serta mengasosiasikannya sehingga menjadi suatu kesimpulan.
f. Generalization
(menyimpulkan). Pada kegiatan ini peserta didik digiring untuk
menggeneralisasikan hasil simpulannya pada suatu kejadian atau permasalahan
yang serupa, sehingga kegiatan ini juga dapat melatih pengetahuan metakognisi
peserta didik.
3. Model
Problem Based Learning
Model pembelajaran ini bertujuan merangsang
peserta didik untuk belajar melalui berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan
sehari-hari dikaitkan dengan pengetahuan yang telah atau akan dipelajarinya
melalui langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
a. Mengorientasi
peserta didik pada masalah. Tahap ini untuk memfokuskan peserta didik mengamati
masalah yang menjadi objek pembelajaran.
b. Mengorganisasikan
kegiatan pembelajaran. Pengorganisasian pembelajaran salah satu kegiatan agar
peserta didik menyampaikan berbagai pertanyaan (atau menanya) terhadap
malasalah kajian.
c. Membimbing
penyelidikan mandiri dan kelompok. Pada tahap ini peserta didik melakukan
percobaan (mencoba) untuk memperoleh data dalam rangka menjawab atau
menyelesaikan masalah yang dikaji.
d. Mengembangkan
dan menyajikan hasil karya. Peserta didik mengasosiasi data yang ditemukan dari
percobaan dengan berbagai data lain dari berbagai sumber.
e. Analisis
dan evaluasi proses pemecahan masalah. Setelah peserta didik mendapat jawaban
terhadap masalah yang ada, selanjutnya dianalisis dan dievaluasi.
4. Model
Project Based Learning
Model pembelajaran ini bertujuan untuk pembelajaran yang
memfokuskan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam
melakukan insvestigasi dan memahami pembelajaran melalui investigasi,
membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan
berbagai subjek (materi) dalam kurikulum, memberikan kesempatan kepada para
peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara
yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif.
Langkah
pembelajaran dalam project based learning adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan
pertanyaan atau penugasan proyek. Tahap ini sebagai langkah awal agar peserta
didik mengamati lebih dalam terhadap pertanyaan yang muncul dari fenomena yang
ada.
b. Mendesain
perencanaan proyek. Sebagai langkah nyata menjawab pertanyaan yang ada
disusunlah suatu perencanaan proyek bisa melalui percobaan.
c. Menyusun
jadwal sebgai langkah nyata dari sebuah proyek. Penjadwalan sangat penting agar
proyek yang dikerjakan sesuai dengan waktu yang tersedia dan sesuai dengan
target.
d. Memonitor
kegiatan dan perkembangan proyek. Guru melakukan monitoring terhadap
pelaksanaan dan perkembangan proyek. Peserta didik mengevaluasi proyek yang
sedang dikerjakan.
e. Menguji
hasil. Fakta dan data percobaan atau penelitian dihubungkan dengan berbagai
data lain dari berbagai sumber.
f. Mengevaluasi
kegiatan/pengalaman. Tahap ini dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan sebagai
acuan perbaikan untuk tugas proyek pada mata pelajaran yang sama atau mata
pelajaran lain.
Diskusi
1.
Dari
beberapa model pembelajaran yang dijelaskan manakah yang paling sesuai
diterapkan sesuai kurikulum 2013?
2.
Model
pembelajaran yang manakah yang bisa atau yang sesuai diterapkan untuk siswa
sekolah dasar?
3.
Mata pelajaran
apa kita menggunakan Model pembelajaran
Inquiry Learning?
http://izzaucon.blogspot.com/2014/06/macam-macam-model-pembelajaran.html
Assalamu alaikum, terima kasih saudari rohana. Artikelnya sangat penarik, baiklah saya disini akan membahas Point pertama: Dalam pembelajarkan suatu materi (tujuan/kompetensi) tertentu, tidak ada satu model pembelajaran yang lebih baik dari model pembelajaran lainnya. Artinya, setiap model pembelajaran harus disesuaikan dengan konsep yang lebih cocok dan dapat dipadukan dengan model pembelajaran yang lain untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, dalam memilih suatu model pembelajaran harus mempertimbangkan antara lain: materi pelajaran, lingkungan belajar, dan fasilitas penunjang yang tersedia. Dengan cara ini, tujuan (kompetensi) pembelajaran yang telah ditetapkan dapat dicapai.
BalasHapusAssalamualaikum, pembahasan yang sangat menarik. saya akan mencoba mengomentari point diskusi nomor 3. Inkuiry learning dapat dilaksanakan pada pelajaran lain selain IPA. Akan tetapi sintaks pada model Inkuiry ini merupakan proses berfikir ilmiah sehingga model ini sangat tepat jika digunakan pada mata pelajaran IPA.
BalasHapusmenurut saya beberapa model diatas cocok. namun harus disesuaikan pelaksanaanny dengan umur dan tingkat berpikir siswa SD
BalasHapusSependapat dengan sdri bestia ... hanya saja penerapan model ini pada anak SD tidak terlalu mengeksplor tp ckup dengan pengalaman mereka saja.
HapusMnrut saya model d atas sesuai d terapkan pada kurikulum 2013. Hanya saja sebagai guru kita harus mampu menyesuaikan materi dan jenjang pendidikan
BalasHapusTerimakasih
saya akan menanggapi pertanyaan no 3 tentang mata pelajaran yang kita gunakan dalam Model pembelajaran Inquiry Learning yaitu sesuai dengan kesesuaian antara materi dan model inkuiri sehingga pembelajaran berjalan secara efektif.
BalasHapusArtukelnya sangat bermanfaat...
BalasHapusMenurut saya model model tersebut sangat cocok diterapkan untuk pembelajaran kurikulum 2013, namun penggunaannya disesuaikan dengan materi, keadaan sarana dan prasarana, indikator pencapaian kompetensi dan kemampuan guru
Artikelnya sangat bermanfaat,model pembelajaran tersebut sangat cocok di terapkan dalam kurikulum k13 tetapi untuk penggunaan model sebaiknya disesuaikan dengan materi serta sarana dan prasarana pada sekolah tersebut
BalasHapusArtikelnya sangat bermanfaat,model pembelajaran tersebut sangat cocok di terapkan dalam kurikulum k13 tetapi untuk penggunaan model sebaiknya disesuaikan dengan materi serta sarana dan prasarana pada sekolah tersebut
BalasHapusArtikelnya sangat bermanfaat,model pembelajaran tersebut sangat cocok di terapkan dalam kurikulum k13 tetapi untuk penggunaan model sebaiknya disesuaikan dengan materi serta sarana dan prasarana pada sekolah terseb
BalasHapusArtikel ini menambah referensi saya untuk mengajar, Terimakasih untuk artikel yang bermanfaat ini
BalasHapus